Senin, 23 Juli 2012
Senin, 25 Juni 2012
BROKEN STONE ATAU WATU POKAK.......?
Broken Stone awalnya mungkin sekedar nama sebutan yang berasal dari para muda-mudi dengan maksud mengkerenkan nama sja tanpa ada maksud apapun, tapi anehnya perkembangannya bisa menjadi terkenal dan ringan dibibir untuk disebut kalau menyebut nama itu. Nama Bakunya sih ya Watu Pokak, dikerekan jadi Broken Stone ( Broken = Retak/Pecah, Stone = Batu ). lebih dalam mengkaji munculnya nama Broken Stone adalah berawal ketika Antara Tahun 2004-2008, di Kelurahan Blimbing ada sebuah Radio Komunitasnya Teman-teman L.A Mania Korwil 24 Blimbing Metro ( Suporter Persela Lamongan ) yang bernama Imagine Fm 93,2 Mhz. disitu para Fan's mengapreasikan dengan berkirim salam antar pendengar Via Sms dll, serta Fan's mengelompokkan diri dengan teman sekampungnya serta memberi nama kelompok itu. Contoh. LASER ( Laskar Sremeng ), S.O.B ( Sumur Ombe ), GANEZA ( Gank Niaga Exelent Zatu alias Jl. Niaga 1), Under Park ( Kebonsari Bawah ) ataupun Broken Stone. Dari sinilah nama itu membekas dihati awalnya dikalangan muda, tapi akhirnya menjadi Umum.
Sudahlah itu pengenalan sebuah nama Broken Stone, Sekarang Saya pingin berbagi sedikit Sejarah Broken Stone Alias Watu Pokak ini. Kalau suatu misal kita bertanya pada orang Blimbing Asli yang telah lama mengembara dan lam tak kembali pulang kerumah kayak Bang Toyib tentang apa yang terlintas difikirannya tentang Watu Pokak, maka dia akan menjawab, (maaf) Watu Pokak adalah lokalisasi terbesar di Blimbing, generasi kedua setelah Lokalisasi Matari di Pasar Blimbing. tentunya orang perantauan yang kita tanya itu akan terkaget ketika kita cerita keadaan sesungguhnya sekarang dan bahwa lokalisasi watu pokak adalah masa lalu. Apapun sebab atau perantaranya, patutu kita syukuri bahwa Lokalisasi watu pokak akhirnya buyar dengan sendirinya seiring dengan perkembangan zaman tentunya ini tak lepas dari usaha para tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri yang ingin membersihkan Blimbing dari kemaksiatan tampak.
Watu Pokak sekarang adalah Sebuah Kampung nan asri berluas wilayah sekitar 8.500 M2 Di wilayah RT 05 / RW 010 sekarang memiliki jumlah Bangunan fisik sebanyak 105 Bangunan ( 8 Bangunan tidak ditempati, 8 Bangunan bukan Rumah, termasuk Kantor Kelurahan Blimbing), dengan jumlah KK Sebanyak 94 KK dengan jumlah Penduduk 355 Jiwa ( 176 Laki-laki, 179 Perempuan )==Data BPS sp 2010, (yang kebetulan saya sendiri yang dapat tugas sensus daerah ini==. Watu Pokak siap berkembang seiring perkembangan jumlah Penduduk Kelurahan Blimbing yang sudah semakin banyak sekitar Kurang lebih 17.000 Juta Jiwa. Saudara-saudara kita yang dulu tinggal di jantung kota sudah mulai menepi kedalam membuat rumah tempat tinggal di Blimbing bagian dalam termasuk diwilayah Watu Pokak ini. Apalagi Sekarang sudah ada jalan tembus Paving dari watu pokak menuju Sidorejo dan segera juga tembus menuju Sidokumpul. Semoga Masa Lalu yang kelam di Watu Pokak Alias Broken Stone tak terulang kembali disuatu hari nanti, dan semoga berkembang pesat menjadi Wilayah yang Produktif yang tentunya bisa juga mununjang berkembangnya pula Kemajuan Buat Wilayah Kelurahan Blimbing pada Khususnya dan Lamongan Pada Umumnya. Amiin........
Script n Fhoto By. Andre S Fairys. ( 25 June 2012 )
Senin, 04 Juni 2012
Sekilas Mendengar Nama ini Memang unik, Bagaimana tidak ada Kali alias Sungai tapi Pedot ( Putus ), tapi itulah realita di Kelurahan Blimbing memang benar-benar ada. Terletak di belahan timur wilayah Blimbing, berbatasan dengan Jl. Grenjeng dan Gowah sebuah kali ( Sungai ) yang akhirnya berkembang menjadi nama kampung. Sekarang kita kaji sejarah Kali ini, apakah memang dulu benar ada atau sebenarnya kali ini adalah bukan sebuah kali tapi sekedar Lubang saluran genangan air hujan semata. Menurut Beberapa sumber yang kami temui yang notabene adalah para Generasi lama yang mengalaminya secara langsung, maupun rekan sejawat seumuran kita sekarang yang telah mendapat cerita langsung dari Kakek Buyutnya, semua mengatakan bahwa Kalipedot itu sebenarnya tidak Ada. Jumlah sungai / kali yang ada di Kelurahan Blimbing ini awalnya ada 4 Buah, Pertama adalah Kali Asinan yang terletak diperbatasan dengan Kelurahan Brondong Lamongan, Kali Kedua adalah yang sekarang menjadi Jalan Kauman itu dan Ketiga Adalah Kali Duduk yang berbatasan dengan Dusun Dengok Kandangsemangkon Paciran, dan yang Keempat adalah Kali Di Jalan Grenjeng. Terus dimana Letak Kali Pedot ?......KaliPedot itu adalah sebenarnya adalah sebuah saluran air ( Kalen )yang tidak seberapa besar namun letaknya memanjang dari Muara Laut jawa keselatan menyusuri Jl. Tanah Abang ( sekarang ), sampai di Gowah sebelah Barat. Lalu kenapa di Grenjeng sekarang menjadi sebuah Jalan ? itu ceritanya adalah ada seorang yang kaya raya dan berpengaruh pada saat itu yang menukar tanahnya yang berada di sebelah barat saluran air kalipedot dengan separuh kali Grenjeng karena pada saat itu kali Grenjeng Lebarnya adalah 2 kali llipat dari yang sekarang dan menguruknyas separuh kali itu dengan maksud tanahnya yang disebelah baratnya menjadi bersatu tidak dibatasi oleh sebuah kali. Pada awalnya Salaran air kecil Kalipedot itu adalah menjadi pengganti kali Grenjeng dengan fungsi yang tak berubah tetap menjadi kali. lalu kenapa sekarang bis a Putus ( Pedot ).....itu adalah karena setelah kali grenjeng menjadi daratan, kali pengganti setelah digali dibiarkan begitu saja sehingga lama kelamaan ahirnya mengalami pendangkalan dan oleh perkembangan jaman Kali itu menjadi buntu kemudian menjadi daratan secara alami sampai akhirnya hanya tersisa kurang lebih 6 M keselatan Jembatan yang dilalui Jl. Raya Deandles. oleh warga setempat Kali itu dikenal menjadi Kali Pedot, sampe pada akhirnya pulalah menjadi nama sebuah Kampung. Itulah sedikit riwayat Kali Pedot yang oleh Anak-anak Muda sekarang disingkat Menjadi KAPE.
( Andre S Fairys - Script n Photo )
( Andre S Fairys - Script n Photo )
Senin, 30 Mei 2011


Patut kita agungkan Puji Syukur pada yang Kuasa Allah SWT, Sebuah karunia sumber air murni yang sangat tak ternilai harganya ada di di bumi Blimbing tercinta. Dialah sumber air yang kita kenal dengan sebutan " SUMUR OMBE ". Kenapa disebut dengan Sumur Ombe....Karena kegunaan air ini adalah untuk kebutuhan Ngombe ( minum ) but seluruh masyarakat Blimbing dst. Kualitas airnya jernih, bening, tidak ampang, bila diminum walaupun tanpa direbus rasanya segar dan sejuk, apalagi bila di rebus.....wow....makin mantap !. Keunggulan lainya, cara mendapatkannya mudah, sumber airnya tak tak mengenal rotasi pergantian musim, entah itu musim penghujan ( rendeng ) ataupun musim kemarau ( ketigo ), sumur ini tetap mampu mengeluarkan pancaran sumber yang stabil, tidak kering dan tidak melimpah. kendatipun selalu diambil oleh banyak orang dengan ribuan timba ataupun seberapa besarnya abang - abang tukang air mengambil untuk dijual, air sumur ombe tetap mampu memenuhi kebutuhan minum masyarakat Blimbing dan sekitarnya.
Letak geografis sumur ombe yang berada di jantung kota Kelurahan Blimbing ( sekitar 150 M menuju selatan dari Jalan Utama Raya Deandles atau 75 M menuju Utara dari Masjid Nurul Yaqin Blimbing - Lamongan ), tepatnya di sebuah Jalan yang di beri nama sama dengan nama Sumur ini yaitu Jl. Sumur Ombe, adalah sangat mudah sekali untuk di akses langsung. tapi kebiasaan masyarakat di rumah, cukup hanya membeli dari Tukang jualan air ini yang siap menjajakan dan mengantarkan dari rumah ke rumah. Bagi tukang air yang berjualan air Sumur ombe ini pun dengan berjualan air sumur ombe ini adalah sebuah mata pencaharian yang menjanjikan, cukup hanya membayar Rp. 500,- per gerobak bisa di jual dengan Rp. 2.000,- per Pikul ( 1 pikul = 2 Jurigen atau tempat lainya ).
Mengenai sejak kapan keberadaan Sumur Ombe ini ditemukan, belum bisa di ketahui dengan pasti, yang jelas sejak kita masih kecil bahkan sejak Kakek buyut kita dulu sudah ada turun temurun cerita tentang sumur ombe ini serta sudah di nikmati masyarakat Blimbing telah puluhan tahun mungkin. Masyarakat yang mengkonsumsi ini air sumur ombe ini ternyata juga bukan hanya dari warga Blimbing sendiri tapi juga dinikmati masyarakat sekitar seperti Warga brondong, Jompong, Sedayulawas, Dengok, Kandangsemangkon bahkan Paciran yang berjarak 6 Km dari lokasi karena keunggulan mutu air dari Sumur Ombe ini.
Tapi sampai saat ini belum pernah ada kabar para ahli yang mencoba melakukan riset mengenai air ini, tentang bagaimana mutunya ataupun berapa besar debit airnya, kalaupun nanti mungkin sapa tahu air Sumur Ombe ini bisa di kembangkan lagi dengan di produksi dan di kemas sehingga bisa buat kebutuhan yang lebih luas lagi tentunya dengan tujuan bukan Eksploitasi semata tapi buat kesejahteraan masyarakat Blimbing dst dengan penyerapan dan membuka peluang kesempatan berkarya buat masyarakat.
Penasaran dengan Air Sumur Ombe ? Datang aja Langsung dan buktikan sendiri kualitas rasanya.....................
( Andre S Fairys - Blimbing Metro ).
foto by. Rizt Antoni n Emha syukroni.
Letak geografis sumur ombe yang berada di jantung kota Kelurahan Blimbing ( sekitar 150 M menuju selatan dari Jalan Utama Raya Deandles atau 75 M menuju Utara dari Masjid Nurul Yaqin Blimbing - Lamongan ), tepatnya di sebuah Jalan yang di beri nama sama dengan nama Sumur ini yaitu Jl. Sumur Ombe, adalah sangat mudah sekali untuk di akses langsung. tapi kebiasaan masyarakat di rumah, cukup hanya membeli dari Tukang jualan air ini yang siap menjajakan dan mengantarkan dari rumah ke rumah. Bagi tukang air yang berjualan air Sumur ombe ini pun dengan berjualan air sumur ombe ini adalah sebuah mata pencaharian yang menjanjikan, cukup hanya membayar Rp. 500,- per gerobak bisa di jual dengan Rp. 2.000,- per Pikul ( 1 pikul = 2 Jurigen atau tempat lainya ).
Mengenai sejak kapan keberadaan Sumur Ombe ini ditemukan, belum bisa di ketahui dengan pasti, yang jelas sejak kita masih kecil bahkan sejak Kakek buyut kita dulu sudah ada turun temurun cerita tentang sumur ombe ini serta sudah di nikmati masyarakat Blimbing telah puluhan tahun mungkin. Masyarakat yang mengkonsumsi ini air sumur ombe ini ternyata juga bukan hanya dari warga Blimbing sendiri tapi juga dinikmati masyarakat sekitar seperti Warga brondong, Jompong, Sedayulawas, Dengok, Kandangsemangkon bahkan Paciran yang berjarak 6 Km dari lokasi karena keunggulan mutu air dari Sumur Ombe ini.
Tapi sampai saat ini belum pernah ada kabar para ahli yang mencoba melakukan riset mengenai air ini, tentang bagaimana mutunya ataupun berapa besar debit airnya, kalaupun nanti mungkin sapa tahu air Sumur Ombe ini bisa di kembangkan lagi dengan di produksi dan di kemas sehingga bisa buat kebutuhan yang lebih luas lagi tentunya dengan tujuan bukan Eksploitasi semata tapi buat kesejahteraan masyarakat Blimbing dst dengan penyerapan dan membuka peluang kesempatan berkarya buat masyarakat.
Penasaran dengan Air Sumur Ombe ? Datang aja Langsung dan buktikan sendiri kualitas rasanya.....................
( Andre S Fairys - Blimbing Metro ).
foto by. Rizt Antoni n Emha syukroni.
Senin, 05 Oktober 2009
MAHALNYA SEBUAH TANAH LAPANG !!

Ya memang ada sich Lapangan....seperti Lapangan H. Sun,an Gowah tp skarng sdh sempit semenjak sebagian tanahnya di pakai Showroom Motor, ada lagi Lapangan Sidokumpul tp jg sempit n jauh ke wilayah Selatan, Lapangan Sultan Agung n Lapangan Kalbakal juga ada tp kurang luas dan di tengah2 kampung. Satu-satunya yang Mumpuni adalah di lapangan dr. Denny Vianto sebelah selatan Pasar Baru Blimbing, tapi ini juga ada tapinya.......Lapangan ini Sangat Luas, terletak di Jantung Kota Blimbing, tapi Setiap mau di pakai Lapangan ini Harus nyewa.................Dan Mahaaalllll.................
Coba aja pikirkan......sebagai bahan refrensi, waktu Teman2 Panitia PHBN dan Kelurahan Blimbing mau bikin acara Malam Resepsi dan Penutupan kegiatan Agustusan dengan Panggung Hiburan dan Bazar, kita harus nyewa Lapangannya sebesar Rp. 1.000.000,- Se Malam......Gila Nggak.........padahal ini adalah untuk semua Masyarakat Kelurahan Blimbing sendiri..........Juga lagi, waktu temen2 Karang Taruna Putra Bahari Blimbing mau bikin acara yang mengapresiasikan kegiatan kepemudaan berupa Panggung Nusik baru2 ini, akhirnya pun harus mentok gatot alias gagal total karena gak kuat sewa Lapangan.
Coba aja pikirkan......sebagai bahan refrensi, waktu Teman2 Panitia PHBN dan Kelurahan Blimbing mau bikin acara Malam Resepsi dan Penutupan kegiatan Agustusan dengan Panggung Hiburan dan Bazar, kita harus nyewa Lapangannya sebesar Rp. 1.000.000,- Se Malam......Gila Nggak.........padahal ini adalah untuk semua Masyarakat Kelurahan Blimbing sendiri..........Juga lagi, waktu temen2 Karang Taruna Putra Bahari Blimbing mau bikin acara yang mengapresiasikan kegiatan kepemudaan berupa Panggung Nusik baru2 ini, akhirnya pun harus mentok gatot alias gagal total karena gak kuat sewa Lapangan.
Waduh...............ini juga sebuah permasalahan di Kelurahan kita tercinta............sampai kapan harus terus begini....
Oh..Iya..Mumpung sekarang Lapangan ini lagi dikasih Papan Tulisan Di Jual.....Bagaimana kalau PEMDA LAMONGAN Dapat memecahkan masalah ini, dengan membeli Lapangan ini yang di peruntukkan khusus sebagai aset kepentingan Warga Kelurahan Blimbing. Bisa Kahn !! Tolong Bantu Kami
MACET PASAR BARU BLIMBING YANG MAKIN PARAH


Adalah sebuah menu santapan sehari2 sewaktu kita lewat Jl. Niaga Pasar Baru Blimbing antara saat sesudah matahari terbit hingga Tengah hari terik menemui macet dan macet lagi......Bukan karena Si Komo Lewat ataupun Edi Helm lg lewat. tp inilah realitanya....satu problem di Kelurahan Blimbing yg makin Kronis.
Dari hasil reservasi, ternyata penyebab kemacetan di Jl Niaga pasar Baru ada banyak hal.....
Dari hasil reservasi, ternyata penyebab kemacetan di Jl Niaga pasar Baru ada banyak hal.....
Urutan Pertama adalah : " BECAK "
Jumlah Becak yang beredar di Blimbing ini populasinya sudah tak terhitung lagi....mendekati angka 700 Buah, dan rata2 mereka adalah pendatang. kesadaran mereka akan fasilitas umum kepentingan bersama pun amat sangat kurang sekali. seakan cuek.....Jalanan macetpun mereka asyik aja parkir sembarangan ambil haluan tak karuan.
Jumlah Becak yang beredar di Blimbing ini populasinya sudah tak terhitung lagi....mendekati angka 700 Buah, dan rata2 mereka adalah pendatang. kesadaran mereka akan fasilitas umum kepentingan bersama pun amat sangat kurang sekali. seakan cuek.....Jalanan macetpun mereka asyik aja parkir sembarangan ambil haluan tak karuan.
Urutan Kedua adalah : " DOKAR "
Dokar, semestinya tidak usah masuk Di Area Pasar Blimbing, disamping Jalanan Sempit, kesadaran mereka juga rendah, aktifitas bongkar muat, cari penumpang di pinggir jalan juga semakin menyempitkan ruang gerak Lalu Lintas.
Dokar, semestinya tidak usah masuk Di Area Pasar Blimbing, disamping Jalanan Sempit, kesadaran mereka juga rendah, aktifitas bongkar muat, cari penumpang di pinggir jalan juga semakin menyempitkan ruang gerak Lalu Lintas.
Urutan Ketiga adalah : " MPU "
MPU ( Mobil Penumpang Umum ) yg melanggar aturan untuk tidak masuk Area Pasar antara PkL.07.00 Wib - 12.00 Wib, terus saja di langgar. guek asal dapat penumpang itulah prinsip mereka.
Urutan Keempat adalah : " Truk, Mobil Bongkar Muat "
Seringnya Bongkar muat di Pagi Hari Depan Toko2 juga menyempitkan dan mengganggu Lalu Lintas.
MPU ( Mobil Penumpang Umum ) yg melanggar aturan untuk tidak masuk Area Pasar antara PkL.07.00 Wib - 12.00 Wib, terus saja di langgar. guek asal dapat penumpang itulah prinsip mereka.
Urutan Keempat adalah : " Truk, Mobil Bongkar Muat "
Seringnya Bongkar muat di Pagi Hari Depan Toko2 juga menyempitkan dan mengganggu Lalu Lintas.
Urutan Kelima adalah : " Pedagang Luar Pasar "
Berjualan di pinggir Jalan juga mempersempit Leber Jalan.
Berjualan di pinggir Jalan juga mempersempit Leber Jalan.
Urutan Keenam Adalah : " Parkir Ngawur "
Seringnya para pengunjung Pasar yang memarkir kendaraannya asal aja di pinggir Jalan juga menyebabkan hal yang sama.Nah Dari Hal - hal diatas.....sebagai Warga Blimbing asli yang mempunyai kepedulian akan Kelurahannya marilah kita pecahkan bersama masalah ini, tidak harus nunggu dari Dinas yang berwenang mengambil reaksi, Kelamaan Man !!
Mari kita jaga dan Peduli Kelurahan blimbing lamongan kita tercinta....sebelum nasib orang Pribumi seperti Warga Betawi atau Suku Aborigin yang terpinggirkan di tengah Tanah Kelahirannya sendiri. Let's Go Man !
Andre sf. fhoto by. Emha syukroni
Andre sf. fhoto by. Emha syukroni
Selasa, 22 September 2009
KALI BLIMBING RIWAYATMU KINI
Sungguh Tragis dan Pilu ketika melihat Rupa Kali Tempat kita semua bermain di waktu kecil bisa berubah seperti ini. kali yang dulu terasa segar dan sejuk kini menjadi tempat Big Sale sampah semua orang. Semuanya sudah tidak punya kepeduliaan akan lingkungan, sudah pada cuek, semua hanya punya pikiran asal sekitar rumahnya nya bersih aja, persetan dengan lingkungannya !!. Pagi2 buta, hampir semua orang pada buang sampah dan kotorannya disini, hingga wajah kali kita begini adanya.....Kejam......Terlebih......Penduduk Luar, para pedagang makanan, dengan enaknya tiap habis menutup dagangannya, sampahnya dilempar begitu aja ke kali ini tanpa ada perasaan bersalah sedikitpun mengotori lingkungan orang lain, mereka hanya mengambil keuntungan dari daerah kita, mereka cari makan di tempat kita tnapa ada kepeduliaan tantang kebaikan wilayah yang mereka jadikan ajang mencari mata pencaharian.
Penelitiian faktanya memilukan....karena hampir dari 20 orang pembuang sampah di kali Blimbing Lamongan.......12 Orang nya adalah bukan warga penduduk Blimbing. Lalu kepada siapa kami mengadu......apa semua sudah pada tak ada keterbukaaan hatinya lagi untuk akan lingkungan Lagi. Wahai siapa saja.......terutama pada instansi yang berwenang.
T O LO N G Luangkan waktu kalian sedikit saja untuk Ini. Kali Blimbing ku tercinta......Aku Gak tau lagi....Apa Rupa wajahmu 5 Atau 10 tahun Kedepan !!!!!!
Penelitiian faktanya memilukan....karena hampir dari 20 orang pembuang sampah di kali Blimbing Lamongan.......12 Orang nya adalah bukan warga penduduk Blimbing. Lalu kepada siapa kami mengadu......apa semua sudah pada tak ada keterbukaaan hatinya lagi untuk akan lingkungan Lagi. Wahai siapa saja.......terutama pada instansi yang berwenang.
T O LO N G Luangkan waktu kalian sedikit saja untuk Ini. Kali Blimbing ku tercinta......Aku Gak tau lagi....Apa Rupa wajahmu 5 Atau 10 tahun Kedepan !!!!!!
Langganan:
Postingan (Atom)